Rabu, 18 Mei 2011

Pengaruh Teknologi Terhadap Dunia Perkuliahan


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam memasuki era globalisasi pencapaian kita sangat ditentukan oleh penguasaan kita terhadap teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan terhadap industri. Kini teknologi sangat berpengaruh pada budaya kita saat ini. Sebagian dari kita beranggapan bahwa teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. Padahal ketika kita memahami sejarah dari teknologi tersebut berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer, setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.

Pada proyek kali ini kami memilih topik : Peran Teknologi Sebagai Media Belajar Pada Mahasiswa. Dan berjudul: Pengaruh Teknologi Terhahap Dunia Perkuliahan. Seperti yang kita tahu bersama, semakin bertambahnya zaman maka kemajuan teknologi juga semakin berkembang dan kita sebagai manusia era globalisasi mau tidak mau harus bisa mengikuti perkembangannya untuk membantu kita dalam mempermudah suatu pekerjaan.

Dalam dunia pendidikan saat ini, sejak anak memasuki usia sekolah sudah diajarkan dan dikenalkan pada teknologi yang berkembang saat ini, dimana bertujuan agar anak bisa terbiasa dengan lingkungan teknologi yang baru serta memudahkan mereka dalam belajar. Karena infrasruktur yang terdapat disekolah-sekolah saat ini juga tidak banyak membantu jika anak tidak mengeksplorasinya sendiri dirumah. Terutama dalam hal pengunaan internet saat ini banyak membantu anak untuk mengenal dunia yang begitu luas, bisa mendapatkan berbagai informasi yang tidak mereka dapatkan disekolah, meskipun pada awalnya penggunaan internet ini awalnya banyak digunakan untuk hal-hal yang negatif tetapi sekarang banyak siswa yang sudah sadar akan tugas mereka dalam pengguaannya.

Meskipun demikian, peran guru dan orang tua sangat diperlukan untuk mengontrol anak dalam menggunakan teknologi tersebut agar tidak terjadi penyalahgunaan teknologi.

Landasan Teori
Pada proyek kali ini kami menggunakan dua teori yaitu, teori motivasi dan teori belajar. Teori motivasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu, motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Dimana motivasi intrinsik adalah suatu motivasi yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa adanya paksaan dari luar, bila diaplikasikan dengan ini proyek ini maka seseorang tersebut melakukannya memang keinginan dari dalam diri untuk mempelajari teknologi. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan suatu motivasi yang berasal dari luar diri seseorang dimana pada tahap ini seseorang tersebut termotivasi untuk mempelajari teknologi karena lingkungan dan orang-orang sekitarnya yang mengharuskan dia untuk mempelajari hal tersebut.

Pada dasarnya setiap orang mampu melakukan sesuatu itu karena adanya motivasi yang membuat dia mau melakukan suatu tindakan tertentu, baik itu berasal dari dalam dirinya maupun dari luar.

Teori yang kedua yaitu teori belajar Piaget, teori ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme dan proses perkembangan intelektual sejak masa bayi dan kemudian masa kanak-kanak yang berkembang menjadi seorang individu yang mampu bernalar dan berfikir menggunakan hipotesis. Untuk memahami proses penataan dan adaptasi terdapat empat konsep dasar :
  1. Skema, struktur kognitif dimana seseorang dalam hal belajar awalnya menggunakan skema untuk bisa mengingat apa yang dia pelajari awalnya mmbentuk skema.
  2. Asimilasi, merupakan suatu proses kognitif dengan asimilasi seseorang mampu mengintegrasikan bahan persepsi atau stimulus kedalam skema yang ada.
  3. Akomodasi, ini dapat diartikan sebagai penciptaan skema baru atau penguahan skema lama. Asimilasi dan akomodasi bekerja secara bersamaan saling mengisi pada setiap individu yang menyesuaikan diri pada lingkungan. Proses ini perlu untuk pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Antara asimilasi dan akomodasi harus ada keserasian yang disebut oleh piaget dengan keseimbangan.
Alat atau bahan yang digunakan 
  1. Alat tulis, pada tahap ini kami menggunakan alat tulis untuk mencatat semua hasil dari wawancara pada si responden.
  2. Rekaman audio, pada wawancara yang kedua kami menggunakan rekaman audio dikarenakan pada wawancara kedua ini siresponden memberikan jawaban yang cukup panjang dan tidak mendukung untuk menggunakan alat tulis.
  3. Laptop, pada tahap wawancara yang terakhir ini kami menggunakan laptop untuk lebih mempermudah tahap terakhir pada wawancara.
Analisis data
Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode penelitian kualitatif. Dan teknik pengumpulan data yang kami gunakan yaitu dengan wawancara (interview).

Penjelasan Objek dan Subjek
Pada penugasan proyek mini ini, kami menggunakan beberapa objek yang berasal dari kalangan mahasiswa/i dari beberapa universitas, yaitu Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Medan Area (UMA), dan Politeknik Negeri Medan (Polmed). Wawancara dilakukan dengan mengunjungi universitas dari masing-masing objek (responden).

Beberapa responden yang kami wawancara, diantaranya :
  1. Debora Anastasha Karnina Sitepu (Fak. FISIP-USU)
  2. Ella Andira (Fak. Hukum-USU)
  3. Andi Nugraha (Fak. Teknik-Polmed)
  4. Ibrahim Thaha (Fak. Farmasi-USU)
  5. Aidil Arfand (Fak. Psikologi-UMA)
Para responden diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang kami ajukan, antara lain:
  1. Apa pendapat anda mengenai teknologi?
  2. Bagaimana penggunan teknologi pada saat perkuliahan?
  3. Apa manfaat yang dirasakan dengan penggunaan teknologi tersebut pada kegiatan perkuliahan dan juga sebagai sarana media belajar?
  4. Apa pendapat anda tentang kemajuan teknologi saat ini?
  5. Pemanfaatan teknologi seperti apa yang telah anda gunakan?
  6. Sudah berapa lama anda menggunakan teknologi?
  7. Apa dampak yang dirasakan dari teknologi? Apa bentuk positif dan negatifnya?
  8. Berapa lama dalam sehari anda menggunakan teknologi, khususnya laptop dan handphone?
  9. Jika dalam sehari saja anda tidak menggunakan teknologi (terutama handphone dan laptop), apa yang anda rasakan?
Jadwal Pelaksanaan
Time Table
Perincian Biaya : 
  • Transportasi Rp. 30. 000
  • Souvenir untuk responden Rp. 25. 000
  • ATK dan fotocopy Rp. 5.000
Total Biaya Rp. 60. 000

PELAKSANAAN
Kegiatan wawancara berlangsung mulai dari tanggal 25 s/d 28 April 2011 bertempat di beberapa universitas seperti Universitas Sumatera Utara, Politeknik Negeri Medan dan Universitas Medan Area. Pada kegiatan wawancara tersebut kami mengajukan beberapa pertanyaan kepada para responden dan hasilnya tertera pada laporan penelitian.

PELAPORAN DAN EVALUASI
Laporan Penelitian :
Bedasarkan wawancara yang telah dilaksanakan, kami mendapat beberapa jawaban dari masing-masing objek tersebut. Jawaban dari wawancara tersebut kemudian kami rangkum dan uraiannya adalah sebagai berikut :
  1. Teknologi berguna membantu mempermudah pekerjaan manusia, apalagi perkembangan teknologi di era globalisasi ini sudah semakin maju. Teknologi terus-menerus berkembang seiring berkembangnya zaman. Saat ini, peradaban sudah mulai mengarah ke dunia yang serba teknologi. Teknologi sangat memengaruhi kehidupan manusia, tetapi tetap teknologi dikontrol oleh manusia itu sendiri, jangan sampai teknologi menguasai manusia. Bahkan, jika seseorang tidak mampu menguasai teknologi dapat dikatakan sangat ketinggalan, atau biasa disebut "gaptek". Di kalangan mahasiswa misalnya, penggunaan teknologi sudah sangat biasa, demi menunjang kegiatan perkuliahan. Penggunaan teknologi juga sangat signifikan, dimana memudahkan mahasiswa dalam memahami pelajaran yg dulunya disampaikan secara verbal maupun non verbal, yang sekarang dapat disampaikan melalui infocus, laptop, jaringan internet, dsb.
  2. Pemanfaatan teknologi di dunia perkuliahan sebenarnya masih sangat terbatas dan kurang dikedepankan. Fasilitas disediakan meskipun masih sederhana sekali, namun mahasiswanya tidak begitu dituntut untuk memanfaatkan teknologi tersebut, mungkin saja karena staf pengajar pun kurang menguasai teknologi. Namun pada salah satu universitas, teknologi merupakan salah satu infrastruktur dan institusi tersebut mengharuskan mahasiswanya untuk menguasai teknologi, terutama komputer, laptop, dan sebagainya. Di sebagian universitas, disediakan layanan wi-fi sehingga kita mampu menghubungkan laptop dengan jaringan internet tanpa menggunakan modem.
  3. Manfaat yang dirasakan dengan adanya penggunaan teknologi sebagai sarana belajar memberikan banyak keuntungan bagi para mahasiswa, misalnya laptop digunakan untuk mengetik tugas, sehingga tidak perlu repot-repot lagi mencatat di buku tulis, penggunaan internet digunakan untuk mencari ilmu, dimana jangkauan internet ini tidak terbatas, informasi datang dari seluruh penjuru dunia. Pengiriman tugas melalui e-mail juga sangat membantu efisiensi kerja mahasiswanya, dan banyak lagi manfaat penggunaan teknologi.
  4. Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat, sehingga kita merasa diharuskan untuk mengikuti perkembangannya karena tuntutan zaman. Namun, di Indonesia sendiri, perkembangan teknologi masih jauh ketinggalan dengan negara-negara lain. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia yang masih berpikiran primitif, serta kurang terbuka terhadap informasi yang beredar.
  5. Teknologi yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah handphone dan laptop, namun pada saat perkuliahan paling banyak menggunakan laptop, sehingga dapat dikatakan bahwa laptop merupakan kebutuhan primer bagi para mahasiswa, apalagi jika laptop tersebut disediakan jaringan internet, maka kegiatan perkuliahan akan sangat membantu, karena tidak semua pengetahuan dapat kita peroleh dari buku teks.
  6. Sebagian besar mahasiswa sudah menggunakan teknologi ketika mereka masih duduk di bangku sekolah menengah, yang diawali dengan penggunaan handphone sebagai sarana berkomunikasi, lalu ketika masuk ke dunia perkuliahan mulai menggunakan laptop, Kemudian seiring berkembangnya zaman, handphone kini telah dilengkapi dengan aplikasi yang hampir mirip dengan laptop dan langsung bisa berkoneksi internet. Hal inilah yang mengakibatkan sebagian besar mahasiswa memilih smart phone.
  7. Dampak yang dirasakan pasti lebih banyak yang posifnya, karena memang pada dasarnya, teknologi tersebut berfungsi untuk mempermudah. Namun tidak mungkin tidak ada negatifnya, salah satunya yaitu akses internet yang tidak terbatas mengakibatkan penggunanya hanya ingin yang instan-instan saja. Selain itu, sekarang ini sudah sangat menyebar situs pornografi yang dapat diakses oleh siapa saja, bahkan dapat diakses oleh anak yang dibawah umur.
  8. Sebagian besar mahasiswa menghabiskan waktu sekitar enam jam perhari untuk berhadapan dengan laptop, semantara penggunaan handphonebagi mereka tidak terbatas, bahkan bisa seharian berkutat dengan handphone mereka.
  9. Jika dalam sehari saja tidak menggunakan teknologi, dapat dikatakan kehidupan akan menjadi hampa. Hal ini disebabkan karena manusia sudah sangat ketergantungan terhadap penggunaan teknologi tersebut. Sesungguhnya pada saat ini, teknologi dan manusia tidak dapat dipisahkan. Bahkan ada yang berpendapat "lebih baik ketingalan dompet ketimbang ketinggalan handphone".
Kesimpulan :
Jadi, berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perkembangan kemajuan teknologi saat ini merupakan suatu hal yang sangat penting dikalangan mahasiswa/i khususnya di kota Medan. Terdapat beberapa perbedaan pada objek (responden) mengenai pemanfaatan teknologi di dunia perkuliahan. Beberapa objek menggunakan handphone sebagai salah satu kebutuhan teknologi yang utama. Tetapi, beberapa objek lainnya menganggap laptop (notebook) sebagai kebutuhan utama mereka dalam pemanfaatan teknologi. Sementara ada juga objek yang menganggap bahwa laptop (notebook) dan handphone memiliki kepentingan yang sama. Dalam dunia perkuliahan, sebagian besar objek (responden) masih merasa kurang puas dengan pemanfaatan teknologi yang terdapat di masing-masing universitas, padahal penggunaan teknologi pada masa sekarang ini sangat berpengaruh demi menunjang kegiatan perkuliahan. Sebagian besar penyebab kurang maksimalnya pemanfaatan teknologi di universitas adalah karena kurangnya fasilitas yang disediakan dan kurang adanya pegenalan mengenai pembelajaran dengan menggunakan teknologi.

Evaluasi :
Dari proses perencanaan hingga proses evaluasi ini, kami tidak mengalami kendala yang begitu berat. Hanya saja waktu wawancara serta pembuatan laporan penelitian kami mengalami sedikit keterlambatan dari jadwal yang sebelumnya telah ditetapkan. Selain itu, pada pembuatan poster kami juga mengalami sedikit kendala dikarenakan tidak mengetahui aplikasi apa yang cocok untuk membuat poster tersebut. Tapi, semuanya telah kami atasi dengan baik.

Testimoni :
Menurut kelompok kami, kegiatan tugas mini proyek ini dapat menjadi pembelajaran awal bagi kami dalam melakukan penelitian. Disini kami juga dapat mengembangkan kreativitas kami, misalnya pada pembuatan poster. Tugas mini proyek ini merupakan hal yang baru bagi kami, meskipun masih menggunakan penelitian yang sangat sederhana. Kami juga mengalami kesulitan dalam menyatukan ide untuk membuat desain poster, tetapi hal ini dapat kami atasi.

Chairunnisa (10-059)
Menurut saya, mini proyek ini merupakan salah satu pembelajaran awal, dimana kita dituntut untuk berlatih mengembangkan kreativitas (misalnya pada pembuatan poster) setelah kita mengadakan penelitian ataupun studi literatur. Penelitian untuk proyek kali ini mungkin bisa dikatakan sederhana karena objek yg diteliti masih sangat sedikit. Namun, kami sangat karena tugas mini proyek ini bukanlah tugas yang membosankan, meskipun lumayan kewalahan saat mendapatkan data dan menentukan desain poster bersama-sama,

Qurratu Aini Risa (10-067)
Pendapat saya mengenai tugas penelitian yang berjudul ‘pengaruh teknologi terhadap dunia perkuliahan’ : ini merupakan pengalaman pertama saya dalam melakukan penelitian secara resmi dengan para mahasiswa dan menemui langsung responden di fakultas mereka masing-masing. Banyak hal yang terjadi ketika melakukan penelitian ini, mungkin terdapat banyak kesulitan karena masih awal bergerak dibidang penelitian. Setelah itu, mungkin kesulitan terasa saat membuat kesimpulan secara akurat dan pasti serta membuatnya dalam bentuk poster. Tetapi banyak pelajaran yang saya dapatkan dari penelitian ini, dimana walaupun ini masih proyek mini, tetapi tetap kita harus bertanggung jawab dan teliti terhadap hasil yang kita dapatkan, serta data yang diutarakan haruslah seakurat mungkin.

Yani Nadiawati Septina (10-125)
Menurut saya, tugas mini proyek ini menyenangkan dan juga menantang. Kita dituntut untuk dapat melakukan penelitian, baik itu dari studi literatur maupun dari hasil observasi. Kegiatan ini juga dapat menjadi langkah awal bagi saya dan juga teman-teman untuk melakukan suatu penelitian. Selain itu, manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan ini adalah kita dapat berkomunikasi dengan banyak orang karena telah menjadi objek bagi penelitian kita dan kita juga dituntut untuk bertanggung jawab serta mengumpulkan tugas ini tepat waktu serta dapat mengembangkan kreativitas yang kita miliki.

Daftar Pustaka :
Santrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta

Poster :









Senin, 09 Mei 2011

Andragogi

Apa yang dimaksud dengan andragogi???
Secara etimologis, andragogi berasal dari bahasa Latin “andros” yang berarti orang dewasa dan “agogos“ yang berarti memimpin atau melayani. Knowles (Sudjana, 2005: 62) mendefinisikan andragogi sebagai seni dan ilmu dalam membantu peserta didik (orang dewasa) untuk belajar (the science and arts of helping adults learn). Istilah “andragogi” sebagai istilah teori filsafat pendidikan telah digunakan sejak tahun 1833 oleh Alexander Kapp bangsa Jerman yang bekerja sebagai guru sekolah grammar, istilah tersebut hilang dalam peredaran zaman. Tahun 1921 istilah tersebut dimunculkan kembali oleh Eugene Rosentock, seorang pengajar di akademik buruh Frankrut.
Sejak 1970-an istilah “andragogi” semakin banyak digunakan oleh pada pendidik orang dewasa di Eropa, Amerika dan Asia. Dari teori belajar orang dewasa ini muncul perspektif teori belajar orang dewasa yang biasa disebut dengan “Andragogi Theory of Adult Learning”. Teori andragogi menjelaskan bagaimana belajar orang dewasa dalam pembelajaran.
Orang dewasa tidak hanya dilihat dari segi biologis semata, tetapi juga dilihat dari segi sosial dan psikologis. Secara biologis, seseorang disebut dewasa apabila ia telah mampu melakukan reproduksi. Secara sosial, seseorang disebut dewasa apabila ia telah melakukan peran-peran sosial yang biasanya dibebankan kepada orang dewasa. Secara psikologis, seseorang dikatakan dewasa apabila telah memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan dan keputusan yang diambil.
Selain itu juga, ada juga pandangan bahwa seseorang dikatakan dewasa apabila ia telah melewati masa pendidikan dasar dan telah memasuki usia kerja, yaitu sejak umur 16 tahun. Dengan demikian orang dewasa diartikan sebagai orang yang telah memiliki kematangan fungsi-fungsi biologis, sosial dan psikologis dalam segi-segi pertimbangan, tanggung jawab, dan peran dalam kehidupan. Namun kedewasaan seseorang akan bergantung pula pada konteks sosio-kulturalnya. Kedewasaan itupun merupakan suatu gejala yang selalu mengalami perubahan dan perkembangan untuk menjadi dewasa. Istilah “andogogi” berasal dari “andr” dan “agogos” berarti memimpin, mengamong, atau membimbing.
Dugan Laird (Hendayat S., 2005: 135) mengatakan bahwa andragogi mempelajari bagaimana orang dewasa belajar. Laird yakin bahwa orang dewasa belajar dengan cara yang secara signifikan berbeda dengan cara-cara anak dalam memperoleh tingkah laku baru.
Andragogi adalah suatu model proses pembelajaran peserta didik yang terdiri atas orang dewasa. Andragogi disebut juga sebagai teknologi pelibatan orang dewasa dalam pembelajaran. Proses pembelajaran dapat terjadi dengan baik apabila metode dan teknik pembelajaran melibatkan peserta didik. Keterlibatan diri (ego peserta didik) adalah kunci keberhasilan dalam pembelajaran orang dewasa. Untuk itu pendidik sebaiknya mampu membantu peserta didik untuk: (a) mendefinisikan kebutuhan belajarnya, (b) merumuskan tujuan belajar, (c) ikut serta memikul tanggung jawab dalam perencanaan dan penyusunan pengalaman belajar, dan (d) berpartisipasi dalam mengevaluasi proses dan hasil kegiatan belajar. Dengan demikian setiap pendidik harus melibatkan peserta didik seoptimal mungkin dalam kegiatan pembelajaran.

Sumber:
http://forum.um.ac.id/index.php?topic=1690.0
http://klubhausbuku.wordpress.com/2008/06/07/pengenalan-andragogi-pedagogi/

Pedagogi


Apakah yang disebut pedagogi?
Istilah "pedagogi" berasal dari bahasa Yunani, paid berarti kanak-kanak dan agogos berarti memimpin. Kemudian Pedagogi mengandung arti memimpin anak-anak atau perdefinisi diartikan secara khusus sebagai "suatu ilmu dan seni mengajar kanak-kanak". Akhirnya pedagogi kemudian didefinisikan secara umum sebagai "ilmu dan seni mengajar".
Pedagogi adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran. Pedagogi adalah istilah yang dapat diartikan sebagai seni dan ilmu untuk mengajar anak-anak (pedagogy is the science and arts of teaching children).
Pedagogi juga terkadang merujuk pada penggunaan yang tepat pada strategi mengajar. Sehubungan dengan strategi mengajar itu, filosofi mengajar diterapkan dan dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan dan pengalamannya, situasi pribadi, lingkungan, serta tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh peserta didik dan guru. Salah satu contohnya adalah aliran pemikiran Socrates.
Tujuan Instruksional:
Mahasiswa diharapkan memahami pengertian pendidikan, peserta didik, alat pendidikan dan tujuan pendidikan. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan peran teknologi pendidikan dalam proses belajar serta mampu membuat rancangan rencana belajar.
Materi:
1. Pendahuluan, ruang lingkup pendidikan
2. Pengertian pendidikan
3. Dasar dan tujuan pendidikan
4. Alat-alat yang berperan dalam lingkungan pendidikan
5. Teknologi Pendidikan: pengertian dan ruang lingkup
6. Pengembangan dan pemanfaatan sumber belajar
7. Landasan psikologis dalam pendidikan
8. Pendidikan seumur hidup
9. Penerapan teori ingatan dalam proses mengajar
10. Penerapan teori motivasi dalam pengajaran


Sumber:
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2130274-paedagogi/#ixzz0jVccF7yd

Komentar perkuliahan 2 Mei 2011

Mengenai pembelajaran psikologi pendidikan pada tanggal 2 Mei 2011:
Mahasiswa/i diajak untuk bermain terlebih dahulu di awal perkuliahan. Sebelum perkuliahan dimulai, peserta diajak untuk bermain dan terlibat dalam sebuah games. Games tersebut berupa permainan bergerak sesuai irama lagu. Lagu yag dipakai dalam games kali ini adalah lagu “becak” yang merupakan lagu yang cukup popular ketika kita masih kecil. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok memiliki satu orang instruktur yang akan mengarahkan kapan kita harus bergerak dan kapan kita harus berhenti. Intinya permainan ini menurut saya adalah agar kita bias mengikuti setiap instruksi yng diberikan dan melatih kekompakan antaranggota tim.
Metode permainan yang diadakan sebelum perkuliahan membuat peserta menjadi lebih semangat mengikuti perkuliahan dan pastinya setelah beberapa tahun tidak mendengar lagu tersebut, kita akan menjadi teringat ke masa-masa ketika masih kecil.

Bimbingan dan Konseling


Bimbingan Konseling
Bimbingan adalah Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama dan budaya) sehingga men-capai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun sosial)”


Bimbingan dan Konseling, “Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.
Apa saja fungsi bimbingan dan konseling?
Bimbingan dan konseling memiliki fungsi sebagai berikut:
1.      Fungsi pemahaman: Memahami Karakteristik/Potensi/Tugas-tugas perkembangan Peserta didik dan membantu mereka untuk memahaminya secara objektif/realistik.
2.      Fungsi preventif: Memberikan Layanan orien-tasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yg patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah.
3.      Fungsi pengembangan: Memberikan Layanan orien-tasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yg patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah.
4.      Fungsi kuratif: Membantu para Peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapinya (pribadi,sosial, belajar,atau karir).
5.      Fungsi Adaptasi: yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.
Jenis-jenis bimbingan dan konseling:
1.      Bimbingan akademik
2.      Bimbingan karir
3.      Bimbingan pribadi/sosial
4.      Bimbingan keluarga
Adapun tujuan bimbingan dan konseling, yaitu:
  1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku
  2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi resiko.
  3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
  4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
  5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalamberinteraksi dengan orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial
  7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif
  8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitif.
  9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung pilihan karir.
  10. Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat.
Sumber: